Nama Isi

Id Catat Prim 6818 Tahun Catat 2016 Identification Pada zama dahulu, terdapat sebuah pekan kecil yang sangat cantik yang terletak dikaki bukit. Penduduk dipekan tesebut hidup dengan aman dan damai, tetapi sikap mereka tidak perihatin terhadap kebersihan. Pekan tersebut penuh dengan sampah. Mereka mebuang sampah sembarangan menyebabkan pekan tersebut menjadi menjadi temapt pembiakan tikus. Semakin hari semakin banyak tikus ditempat tersebut. Tikus-tikus berkeliaran dengan banyaknya dipekan tersebut. Setiap rumah tikus bergerak bebas tanpa perasaan takut terhadap manusia. Penduduk dipekan ini mencoba memelihara kuucing untuk menghalau tikus. Tetapi tidak berhasil karena tikus terlalu banyak. Mereka sungguh susah hati dan mati akal bagaimana menghilangkan tikus tersebut. Musibah yang menimpa pekan tersebut telah tersebar luas sehingga pada suatu hari seorang pemuda yang tidak dikenali datang kepekan tersebut dan menawarkan jasanya untuk menghalau semua tikus dengan sayarat peduduk pekan tersebut membayar upah atas kadar dua ekaor keping uang emas kepada setiap orang. Penduduk tersebut setuju dengan sayarat yang diajukan itu. Kemudian pemuda tadi mengeluarkan serulingnya dan meniupnya. Bunyi yang keluar dari seruling itu sangat merdu dan asyik bagi siapa yang mendengarnya. Tikus yang berada dipekan tersebut keluar dari sarangnya. Pemuda tadi berjalan menuju sungai dan tikus tikus itu pun mengikutinya hingga terjun kedalam sungai. Tikus itu pun menjadi tenggelam dan mati karena tidak bisa berenang. Sekarang pekan tersebut sudah terbebas dari serangan tikus dan penduduk bersorak gembira. Apabila pemuda tadi menuntut janjinya, namun masyarakat ingkar janji. Pemuda tadi sangat marah dan meniupkan kembali seruling saktinya. Irama yang keljuar dari seruling tersebut sangat memikat hati dan menyebabkan semua anak0anak berkumpul disekelilingnya. Setelah anak itu terkumpul pemuda itu berjalan menuju keluar dari kampung itu. Para orang tua jadi tersadar bahwa mereka akan kehilangan anaknya. Mereka mulai merasa cemas dan mengejar pemuda tadi, dengan janji mereka akan memberi semua harta bendanya asalkan anak-anaknya kembali kepada mereka. Rayuan tersebut tidak diindahkan dan tetap membawa anak-anak mereka ke suatu tempat yaitu sebuah gua. Setelah semuanya masuk gua, tiba-tiba gua gtersebut hilang dari pandangan penduduk. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka menyesal atas perbuatannya akan tetapi sudah terlambat. Sehingga hari ini penduduk pekan itu tidak melupakan kesilapan yang dilakukan oleh nenek moyang mereka. Menepati janji adalah pegangan yang kuat diamalkan oleh penduduk pekan tersebut. Domain Catat Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional Ocupation Sumatra Utara